Pulau Tegal Mas, Mahkota Provinsi Lampung

(Masjid Ar Yoyol, Tegal Mas)


Pulau Tegal Mas adalah salah satu tempat wisata ternama di Lampung. Terletak di Kabupaten Pesawaran, kamu hanya butuh waktu sekitar 90 menit dari Bandarlampung untuk sampai ke sana. Kali ini saya akan membahas pengalaman saya mengunjungi Pulau Tegal Mas. Tapi mohon maaf, saya tidak bisa menjelaskan berapa total biaya yang harus dikeluarkan karena saya diajak gratis ke sana. Tulisan ini khusus membahas kenangan saya selama ada di Pulau Tegal Mas.

Langsung saja nih ya.... Sebenarnya saya sudah dua kali ke Pulau Tegal Mas. Pertama kali saya ke Pulau Tegal Mas pada hari Minggu tanggal 30 September 2018. Saat itu saya pergi bersama teman-teman saya dan merekalah yang membayar seluruh akomodasi. Kami berangkat pukul delapan pagi, dan tiba di Pantai Sari Ringgung sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah sampai di Pantai Sari Ringgung, kami langsung menyebrang ke Pulau Tegal Mas. Kami naik perahu kecil berkapasitas kurang lebih 20 orang. Perjalanan naik perahu kecil membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

Saat akan naik ke perahu, saya merasa agak ketakutan karena kami tidak ada pelampung dan jarak antara dermaga dengan perahunya lumayan lebar. Tetapi saya sangat senang karena airnya terlihat jernih. Ombaknya tidak terlalu besar dan bahkan saya bisa menjulurkan tangan saya untuk menyentuh gelombang air laut yang sangat segar.

Setibanya di Pulau Tegal Mas kami langsung menikmati pemandangan pantai yang sangat indah. Di pinggiran pantai pun disediakan tempat untuk berteduh dan duduk-duduk santai. Saat itu kami bermain games sederhana untuk memeriahkan suasana. Kami tidak mandi di laut karena malas lengket dan malas untuk salin, hehe. Tapi, ada satu teman saya yang membawa suami dan anaknya untuk berenang di laut, setelah mereka selesai berenang, mereka segera bilas dan ganti baju. Teman saya bilang kalau kamar mandinya bersih dan luas. Wah, pastinya itu kenyamanan yang paling dicari oleh wisatawan ya.

Setelah itu kami langsung makan siang. Kami membawa bekal sendiri dari rumah. Sebenarnya Pulau Tegal Mas menyediakan restoran dan juga warung-warung kecil, tapi kami memilih untuk membawa bekal agar kami bisa saling mencicipi masakan satu sama lain. Setelah puas memakan bekal, teman-teman saya langsung bergegas ke mushola karena sudah waktunya salat. Sedangkan saya tidak beranjak ke manapun karena saya sendiri sedang tidak solat. Kalau dari testimoni teman saya sih, mereka bilang tempat wudhu dan tempat salatnya bersih dan alat salatnya lengkap. Alhamdulillah.

Belum puas menikmati pemandangan, saya dan beberapa teman saya memilih untuk menjelajahi Pulau Tegal Mas. Kami sampai di lokasi cottage yang sangat indah. Karena cottage-nya terlihat sepi dan tidak berpenghuni, kami pun langsung berpose di sana. Saya banyak mengambil foto dan video. Tidak hanya menjelajahi cottage, kami menjelajahi area Pantai Kepiting. Pantai Kepiting terletak agak jauh dari pintu masuk Pulau Tegal Mas. Daerahnya sangat panas untuk berjalan kaki, namun kami masih terus berjalan karena dari kejauhan sudah terlihat pantai yang sangat putih dan luas.

Sesampainya di Pantai Kepiting, kami segera berfoto di tempat yang bertuliskan Pulau Tegal Mas. Hurufnya sangat besar dan sangat lebar sehingga untuk memotretnya harus dari kejauhan. Jika tidak, ya siap-siap saja foto yang dihasilkan tidak sempurna. Karena saat itu cuacanya sangat terik dan waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, kami bergegas untuk pulang. Tapi, salah satu teman kami ternyata masih belum puas untuk jalan-jalan sehingga kami menunggunya sampai jam 2 siang.

Kapal yang kami naiki saat pulang sama dengan kapal yang kami naiki saat berangkat. Sekarang saya lebih ahli dalam menaiki kapal tersebut dan saya tidak merasa takut lagi. Itu adalah akhir dari kunjungan saya yang pertama ke Pulau Tegal Mas. Kira-kira masih sanggup nggak ya untuk baca cerita kunjungan yang kedua? hehehe. Kunjungan kedua alhamdulillah lebih seru daripada yang pertama, kenapa? Karena saya menginap satu malam di Pulau Tegal Mas! Asiiik!!!

Kunjungan kedua dimulai pada tanggal 27 Juni 2019 tepatnya hari Kamis. Meskipun saya sudah pernah ke sana tapi pemandangan Pulau Tegal Mas tidak pernah membuat saya bosan. Saya berlibur bersama teman-teman satu kantor. Kami memesan cottage di Lombok Mas. Dulu saya hanya berangan-angan andaikan saya bisa menginap di sana dan alhamdulillah kurang dari satu tahun kemudian angan-angan itu terwujud. Kamarnya sangat bersih dan rapi, terdapat 2 kasur, 1 kamar mandi, 1 tv, 1 dispenser, dan 1 sofa. Air di kamar mandi cukup banyak, ac nya sangat dingin, tapi sayangnya air galon di dispenser rasanya sudah tidak enak.

TV-nya berfungsi dengan baik, kualitas gambarnya sangat jernih, banyak channel yang bisa saya tonton. Tapi percayalah, jika kalian ada di Pulau Tegal Mas kalian tidak akan ingin menonton TV. Sesampainya di kamar saya langsung tidur karena efek dari antimo yang saya minum di perjalanan. Setelah bangun tidur saya dan teman-teman saya berburu ice cream. Harga ice cream di sana sangat mahal tapi tidak afdol kalau ke pantai tidak makan ice cream, jadi saya membelinya tanpa pikir panjang. Kami menikmati ice cream di bawah pohon sambil melihat laut yang jernih.

Setelah itu kami berjalan mengelilingi pulau. Kami mengunjungi Masjid Ar Yoyol yang terletak kurang lebih 100 meter dari bibir pantai ke arah laut dan dihubungkan oleh jembatan. Jembatannya terbuat dari kayu dan sangat cantik untuk difoto. Di sekitar masjid banyak ikan yang berkumpul mencari makan. Airnya sangat jernih sehingga tidak sulit bagi kami untuk melihat ikan-ikan kecil yang berenang di sana. Puas mengelilingi masjid kami segera menuju spot selanjutnya yaitu area Private Cottage (VIP). Kami yang bukan tamu VIP hanya diperbolehkan masuk di depan area itu saja, tidak boleh masuk ke dalam cottagenya. Tapi kami sangat senang karena di depan cottage ada penangkaran hiu, kami pun berfoto ria di sana sampai puas.

Kami ingin sekali naik banana boat tapi ternyata orang yang menyewakan jasa banana boat sudah pulang. Kami sangat kecewa tapi semua itu sirna karena kami dijadwalkan untuk ikut snorkeling di sore hari. Itu pertama kalinya saya snorkeling dan saya merasa sangat senang. Saya masih kesulitan memakai selang pernapasan dan pelampung, kami didampingi oleh pelatih snorkeling sampai kami bisa menyelam ke dasar laut. Begitu menceburkan diri di laut saya sangat kesulitan untuk bernafas karena saya belum terbiasa memakai selang pernapasan. Saya juga sulit untuk berenang karena pelampungnya sedikit kebesaran untuk ukuran badan yang kecil. Mata saya sangat pedih karena sering kemasukan air. Seharusnya saya bawa jilbab khusus untuk berenang agar kacamata snorkeling-nya tidak kemasukan air.

Kami diarahkan untuk berenang ke tengah laut karena di sana ada spot foto yaitu Patung Gajah Pulau Tegal Mas. Saat teman-teman saya sudah sampai ke sana saya masih tertinggal di belakang karena saya masih kesulitan berenang. Tapi alhamdulillah saya bisa segera menyusul mereka. Tiba di spot foto tersebut saya diminta untuk melepaskan pelampung dan selang snorkeling-nya. Saya sangat deg-degan karena membayangkan saya harus berenang tanpa pelampung. Tapi ternyata saat saya melepas pelampungnya kaki saya sudah menginjak patung gajah dan saya bisa berdiri di atasnya.

Badan saya belum bisa mengimbangi kuatnya arus laut dan ombak yang menerjang. Tapi saya dibantu oleh pelatih snorkeling untuk bisa tetap berpijak dengan benar di atas patung gajah. Setelah diberi instruksi saya langsung menenggelamkan diri di bawah untuk mengambil foto bersama patung gajah. Percobaan pertama gagal karena saya tidak kuat menahan nafas di laut. Tapi saya berhasil di percobaan kedua. Sebenarnya, pelatih snorkeling bertanya ke saya sudah OK atau belum dan saya pun menjawab sudah padahal saya merasa masih belum optimal saat berpose di bawah air. Tapi teman-teman saya yang lain sudah bersiap-siap antre di belakang saya untuk berfoto bersama patung gajah, jadi saya harus segera menyingkir dari sana.

Puas bersnorkeling kami segera disambut oleh pemandangan sunset yang sangat cantik. Matahari tenggelam di antara bukit dan kubah masjid. Saat itulah saya merasakan betapa indahnya ciptaan Allah SWT. Saya sangat bersyukur bisa menikmati keindahan itu dengan kedua mata saya sendiri. Tak lupa saya dan teman-teman berfoto ria untuk mengambil momen sunset ini. Setelah itu kami pulang ke cottage masing-masing berjalan kaki. Sebelumnya saat kami tiba di Pulau Tegal Mas, kami naik mobil khusus yang bisa membawa pengunjung mengelilingi pulau untuk menuju ke cottage. Tapi sekarang kami memutuskan untuk berjalan kaki sambil menikmati sunset.

Malam harinya kami membuat acara BBQ di depan cottage yang sudah disiapkan oleh teman-teman kami dan dibantu dengan pihak Pulau Tegal Mas. Kami membakar ikan, udang, dan cumi-cumi. Rasanya cukup enak walaupun menurut saya kurang segar. Tapi semua itu terobati oleh suara desiran ombak di malam hari dan juga udara yang sejuk.

Nah, keesokan harinya saya dan teman-teman sekamar saya pergi berburu sunrise di Pantai Kepiting. Kami berangkat setelah kami menyelesaikan sarapan. Meskipun sudah pukul 06.00 WIB kami belum melihat ada tanda-tanda kemunculan matahari. Sambil menunggu matahari terbit, kami berfoto ria dan berenang di pinggiran pantai. Air di Pantai Kepiting tidak sejernih air yang ada di dekat pintu masuk Pulau Tegal Mas. Pantas saja tidak banyak yang berenang di sana. Tapi kami tetap melanjutkan berenang sampai pukul 07.00 WIB dan saat itulah kami mulai melihat sosok Sang Mentari. Kami sedikit kecewa karena sunrisenya tidak seperti apa yang kami bayangkan. Saat itu matahari sudah cukup tinggi dan cahayanya terlihat redup. Selain itu matahari tidak terlihat utuh karena sebagian tertutupi oleh bukit yang tinggi. Namun karena sudah satu jam menunggu, akhirnya kami tetap berfoto dengan sunrise di backgroundnya.
Setelah puas berfoto kami lanjut berenang menggunakan pelampung ke bagian depan Pulau Tegal Mas. Saat itu masih pukul 07.15 WIB, tidak ada pengunjung yang terlihat selain kami. Kami sangat senang karena kami merasa pulau itu seperti pulau milik kami. Kami berenang dengan bebas, ada pula yang bermain dengan perahu kayak. Ya Allah… itu adalah momen terindah yang pernah saya alami. Alhamdulillahirobbilalamin. Saya tidak pernah merasa seperti itu sebelumnya. Melihat indahnya ciptaan Allah, surga dunia. Karena masih pagi, air lautnya terlihat jernih sekali. Saya bisa melihat ikan-ikan kecil berenang di bawah kaki saya, Masya Allah… saya tidak pernah menyangka bisa menikmati indahnya dunia bawah laut hanya dengan bermodalkan pelampung. Saat itu penjaga pantai belum terlihat karena masih sangat pagi, Pulau Tegal Mas belum mulai beroperasional dan warung-warung penjual makanan masih tertutup rapat.
Saya berenang sampai pukul 10.30 WIB, haha cukup lama bukan? Saya tidak menyadari sudah berenang selama itu. Sebenarnya saya masih ingin berenang tapi badan saya sudah kedinginan dan saya merasa lapar. Saya dan teman-teman saya sudah berjanji untuk naik banana boat, namun mereka masih saja asyik berenang. Saya sangat gelisah karena kami dijadwalkan harus pulang setelah solat zuhur. Saat itu kami belum packing dan membilas diri pun pasti butuh waktu yang tidak sebentar. Tapi karena saya sangat ingin naik banana boat akhirnya saya menunggu mereka. Tepat pukul 11.00 WIB kami naik banana boat, harganya Rp35.000,- per orang. Itu adalah pertama kalinya saya naik banana boat dan rasanya seruuuuuuuu sekali. Saya sangat senang, kami bebas berteriak di atas banana boat dan tidak akan ada yang merasa terganggu dengan teriakan kami. Penjual jasa banana boat itu membawa kami jauh ke tengah lautan, jauh sekali dari dermaga. Saya tidak bisa melihat apa yang ada di bawah laut karena warna airnya sangat pekat, itu tandanya airnya cukup dalam. Saat saya dijatuhkan dari banana boat saya tidak merasa takut sama sekali. Saya malah merasa takjub saya bisa mengambang di tengah laut dengan kedalaman yang tidak saya ketahui. Sejujurnya saya tidak ingin naik lagi ke atas banana boat melainkan saya ingin melepas pelampung dan menyelam ke dasar laut, hahahahaha, itu semua hanya imajinasi yang ingin sekali saya wujudkan. Banana boat terus melaju dan kami dijatuhkan ke laut sampai 3 kali. Naik di depan, di tengah, atau di belakang banana boat terasa sama menyenangkannya. Sebenarnya saya ingin naik lagi tapi apalah daya karena saya harus kembali ke cottage bersiap-siap untuk pulang.
Ya. Liburan di Pulau Tegal Mas berakhir seperti itu. Liburan kedua lah yang paling menyenangkan dan yang paling berkesan. Semoga saya bisa kembali lagi ke sana, aamiiin. Saya harap pihak Pulau Tegal Mas menyediakan jasa penyewaan sepeda, jetski, dan motorboat agar saya bisa lebih menikmati lagi keseruan berlibur di Pulau Tegal Mas. Terima kasih sudah membaca semoga kalian juga bisa menikmati keindahan Pulau Tegal Mas yaa, aamiiin.

Untuk foto lainnya silakan kunjungi https://www.instagram.com/marialifah/

Komentar